Banner Besar filzahalwa

Review Transjatim Koridor 7: Aman, Nyaman, Murah!

Review Transjatim Koridor 7: Aman, Nyaman, Murah!

Jargon “Transjatim, transportasi andalan di Jawa Timur” sepertinya benar-benar menjadi kenyataan. Sambutan hangat moda transportasi umum yang baru menghubungkan beberapa wilayah di Gerbang Kertasusila ini jadi buktinya. Iya, baru di daerah Gerbang Kertasusila karena emang baru diresmikan pada 19 Agustus 2022 lalu. 

Beberapa percakapan yang ku dengar di terminal tentang mudahnya bepergian setelah lahirnya ‘bus tayo’ nya Jatim ini juga semakin memperkuat alasan bahwa transportasi umum tuh sepenting dan sebermanfaat itu. 

Jadi tolong, untuk bapak/ibu yang berwenang, semakin perluas lagi, ya, fasilitas satu ini. 

7 Oktober lalu, koridor baru Transjatim telah diresmikan oleh gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa. Aku berkesempatan untuk menjajal koridor ini beberapa waktu lalu. Karena memang ada urusan di Lamongan Kota dan nggak bisa nyepeda ke sana, Transjatim koridor 7 ini jadi pilihan yang tepat. Lalu, gimana pengalamanku naik bus di koridor baru ini? 

Pengalaman Naik Transjatim Koridor 7

Sebelum ada Transjatim koridor 7, sependek pengetahuan ku, akses transum menuju Lamongan Kota atau yang biasa disebut Lamkot, dari pesisir utara Gresik maupun pesisir utara Lamongan sendiri tuh cukup sulit. Banyak pelajar dan pekerja yang merantau ke Lamongan akhirnya harus naik kendaraan pribadi karena sulitnya akses ke sana. 

Namun, setelah dibukanya koridor baru ini aku menyadari satu hal. Akses menuju Lamongan Kota dari pesisir utara Gresik menjadi sangat mudah. Bahkan nih ya, awalnya ku kira rutenya tuh langsung menuju ke arah Lamongan Kota melalui ruas jalan provinsi Babat - Lamongan - Gresik. Tapi ternyata salah, gengs. Kayak gini perbedaannya, yang harusnya bisa langsung belok jadinya lurus lebih jauh lagi. 

Review Transjatim Koridor 7: Aman, Nyaman, Murah!

Rutenya melewati desa-desa di bagian tengah selatan Lamongan yang sepi, bahkan jalanan yang dilewati pun nggak seluas itu. Salut sih sama yang buat rute.

Masyarakat daerah tengah selatan bahkan daerah selatan yang akses kemana-mana cukup sulit jadi terbantu dengan adanya bus ini. Aku jadi ingat momen KKN 3 tahun lalu di daerah Lamongan selatan yang kondisi jalannya aja bikin istighfar. Semoga dengan adanya Transjatim ini perkembangan daerahnya lebih cepat deh, ya.

Lalu, gimana pengalaman ku naik Transjatim koridor 7 ini? Berkesan apa enggak, nih? 

Berkesan sih, banget malahan. Karena, beda dengan bus di koridor 4 yang kalo dapet kursi duduk udah alhamdulillah banget. Di koridor ini, jangan khawatir nggak dapet tempat duduk, berasa naik Transjatim luxury

Eits, tunggu dulu, disclaimer yaw, waktu itu aku ke Lamkot hari Kamis. Jadi bukan weekend, yang waktunya orang pulang kerja/sekolah, dan juga bukan hari Senin yang jadi hari paling sibuk sedunia. Koridor 4 apa kabar? Weekdays pun kursi selalu penuh, jarang-jarang ada kursi kosong, bahkan di siang hari pun selalu penuh. 

Tapi emang koridor 4 tuh daerah rame dan jadi rute menuju Surabaya. Dimana banyak pekerja maupun pelajar yang mengadu nasib ke ibukotanya Jawa Timur tersebut. Juga dulunya pernah ada transum serupa di rute tersebut. Jadi udah kayak semacam ‘pengganti’ yang lebih efektif dan efisien gitu. 

Dulu, jalanan yang dilewati bus koridor 7 ini juga 11 12 dengan jalanan Lamongan selatan yang bikin ngelus dada tiap kali lewat. Tapi, setelah lama banget nggak lewat jalanan tersebut, cukup amazed sih. Mulus semua, coy, mulai dari berangkat sampe pulang. 

Cuma ada satu kendala, yakni di sepanjang ruas jalan depan Polsek Kota sampai pertigaan Plembon ada perbaikan kurang lebih 5,5 km. Arus buka tutup pun diberlakukan dan berakibat beberapa titik pemberhentian yang berada di ruas jalan tersebut nggak melayani naik turun penumpang. 

Berdasarkan informasi dari laman Instagram Transjatim, pemberhentian layanan di daerah tersebut berlangsung dari 15 November sampai 31 Desember 2025. Jadi, buat kalian yang berencana naik/turun di titik-titik tersebut lebih baik tunda dulu, ya.

Emang titik pemberhentian mana aja sih yang terkena dampak? 

1. Lamongan - Paciran

  • Shelter SMPN 3 Lamongan
  • Rambu Made 1
  • Rambu Kebet 1
  • Shelter Balai Desa Baturono 1
  • Shelter Masjid Mustajabah 1
  • Rambu Baturono 1
  • Rambu SMPN Sukodadi 1
  • Rambu Menongo 1
  • Rambu SDN Menongo 1
  • Rambu UNISDA 1

2. Paciran - Lamongan

  • Rambu UNISDA 2
  • Shelter SDN Menongo 2
  • Rambu Menongo 2
  • Shelter SMPN Sukodadi 2
  • Rambu Baturono 2
  • Rambu Kebet 2
  • Rambu GSM
  • Rambu Made 2
  • Rambu SMPN 3 Lamongan 2

“Melayani tiket transit juga nggak?” Buat yang belum tau, setiap pindah koridor, kalian bisa pake tiket buat transit tanpa bayar lagi dengan catatan tiket yang dipegang masih berlaku. Dimana masa berlaku tiket Transjatim adalah 2 jam. Kalo melebihi 2 jam? Bayar lagi, gengs. 

Kemarin aku terlebih dahulu naik bus koridor 4 menuju Terminal Paciran atau yang juga biasa disebut Terminal Tunggul. Pindah ke halte koridor 7 dan nggak lama bus yang akan membawa penumpang ke Lamkot mulai jalan. Karena masa berlaku masih ada, kita pake deh tiket transit ini. Lumayan kan, yak, bisa lebih hemat, ehehehe

In this economy, apapun yang dapat menghemat keuangan sikat aja (in positive way).

Saat perjalanan pulang pun begitu. Karena masa berlaku tiket masih ada, so tiket transit pun jadi pilihan saat pindah ke bus koridor 4. Kalian cukup bilang “Mas/Mbak, tiket transit.”, nanti petugas akan mencetak tiket baru untuk kalian. Jangan sampe hilang loh, ya. 

Oh iya, ada beberapa perbedaan dari interior bus di koridor 7 dengan koridor 4. Jika di koridor 4 kotak P3K ada di atas tempat pengemudi, di bus koridor 7 kotak P3K ada di belakang pengemudi atau tepat di depan kursi pertama. Selain itu, terdapat juga layar LED yang menampilkan informasi rute dan informasi lain seputar rute yang dilewati, meskipun telah ada running text. 

Nggak hanya itu, terdapat juga tempat menaruh barang yang diperuntukkan bagi penumpang dengan barang bawaan cukup banyak. Jadi nggak bakal mengganggu penumpang lain. Oh iya, untuk kursi prioritas terletak di bagian belakang bus.

Review Transjatim Koridor 7: Aman, Nyaman, Murah!

Destinasi Wisata dan Fasilitas Pendidikan yang Dilewati

Seperti rute Transjatim lain, koridor yang diberi nama “Sunan Drajat” ini juga melewati beberapa wisata, fasilitas pendidikan serta pusat perdagangan, yang bisa jadi pilihan tempat persinggahan saat kalian melewati rute ini. 

Fyi, nama “Sunan Drajat” diambil dari nama salah satu Walisongo yang menyebarkan agama di daerah pesisir Lamongan. Dilansir dari laman detikjatim, pemilihan nama ini dimaknai sebagai bentuk doa dan harapan layanan transum ini akan membawa keberkahan dan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Jatim, khususnya di daerah pesisir. Sebagaimana halnya sosok Sunan Drajat yang dikenal selalu mengedepankan kesejahteraan, keadilan serta dekat dengan rakyat luas.

Apa aja tempat-tempat yang dilewati rute Transjatim koridor 7 ini? Cekidot~

1. Wisata Bahari Lamongan

Wisata Bahari Lamongan atau yang juga dikenal dengan sebutan WBL adalah wisata bahari yang dibangun di lokasi yang dulunya dikenal dengan nama Pantai Tanjung Kodok. Entah gimana sejarahnya, tapi dari dulu di tempat ini terdapat patung kodok atau katak yang cukup besar. Sampai sekarang ada, dan ditambah dengan patung kepiting yang jadi ikon wisata ini. 

Terletak di ruas jalan Surabaya - Tuban, tepatnya di Kecamatan Paciran, destinasi wisata ini memiliki beberapa wahana andalan yakni Gua Insectarium, Rumah Kaca, Istana Bajak Laut, Istana Bawah Laut, Anjungan Wali Songo, dan masih banyak lagi. Kalo kalian mau kesini, kalian bisa turun di Terminal Paciran atau Terminal Tunggul dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot. 

Wisata yang menjadi andalan Kabupaten Lamongan ini dekat dengan beberapa wisata seperti Tanjung Kodok Resort, Maharani Zoo & Goa, Makam Sunan Drajat, Makam Sendang Duwur, dan beberapa pantai di sekitar Kecamatan Paciran. 

Psssst, jangan mau ya kalo dikasih harga mahal. Soalnya jaraknya deket banget asli.

2. Maharani Zoo & Goa

Jika dari jauh kalian akan melihat jembatan layang di depan WBL, nah jembatan tersebut mengarah ke wisata Maharani yang berada persis di depan WBL. Kalo kalian mau ke WBL, bisa banget sekalian berkunjung ke destinasi satu ini, begitupun sebaliknya. Dua tempat wisata ini juga menyediakan tiket terpisah dan tiket terusan. 

Seperti namanya, Maharani Zoo & Goa terdiri dari dua pilihan tempat wisata, yakni kebun binatang dan gua. Dulunya hanya gua aja, beberapa tahun kemudian dikembangkan sebagai kebun binatang dengan koleksi hewan yang cukup banyak. 

Stalaktit dan stalakmit serta bebatuan menjadi penghias gua yang terletak di kedalaman 25 meter ini. Uniknya lagi, stalaktit dan stalakmit yang ada di dalamnya masih bertumbuh dan memancarkan cahaya warna-warni jika terkena cahaya. 

3. Pantai Tunggul

Di sebelah timur WBL dan Maharani, ada pilihan wisata pantai yang menawarkan pemandangan khas utara Jawa. Namanya adalah Pantai Tunggul yang terletak di Desa Tunggul, Kecamatan Paciran. Masih memiliki pemandangan alami dan asri, wisata ini bisa jadi tempat healing tanpa mengeluarkan biaya yang menguras kantong. 

Selain menikmati keindahan pantainya, kalian juga bisa banget mencoba aktivitas air yang ditawarkan, seperti naik perahu dan banana boat, serta nongkrong di kafe pinggir pantai. Tidak hanya itu, jembatan sepanjang 30 meter juga menjadi salah satu spot menarik disini. 

Kalo mau ke pantai ini, kalian nggak perlu turun sampai terminal, cukup sampai rambu Tunggul Ulung dan jalan kaki ke arah utara dikit udah nyampe. Oh iya, fyi, kalo mau cari di map, kalian bisa ketik “Muara Pantai Obongan”, ya. 

4. Makam Sunan Drajat 

Seperti yang telah dijelaskan diatas, Sunan Drajat yang menjadi inspirasi nama Transjatim koridor 7 merupakan salah satu Walisongo, tokoh penyebar agama di Pulau Jawa. Makamnya yang terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, bisa jadi salah satu pilihan wisata religi di rute ini. 

Sunan Drajat sendiri dikenal sebagai pencipta tembang Macapat yang berisi nasihat dan pelajaran hidup. Selain itu, berbagai peninggalan Sunan Drajat seperti Gamelan Singo Mengkok dan peralatan lainnya masih tersimpan rapi di Museum Sunan Drajat yang masih dalam satu kawasan dengan makam Sunan Drajat. 

Kalo mau kesini, kalian bisa turun di shelter Sunan Drajat yang berada di dalam area pemakaman. Tinggal jalan sedikit ke arah barat melewati area parkir bus dan pasar. 

5. Wisata PJM

Beberapa waktu lalu, aku mengunjungi Pemandian Jalasundra Mbrumbung, yang merupakan wisata pemandian air panas alami yang berada di Desa Kranji, Kecamatan Paciran. Destinasi legend ini udah ada dari dulu banget dan masih eksis dari sekarang. 

Kealamian, kesegaran air hangatnya dan harga tiket yang ramah di kantong menjadi daya tariknya. 

Nggak hanya sekedar tempat healing untuk menghilangkan penat, air panasnya dipercaya dapat meningkatkan relaksasi dan kesehatan tubuh. Kalo mau kesini, kalian tinggal turun di shelter Wisata PJM. 

Dari gerbang, kalian langsung masuk aja mengikuti jalan yang ada, atau kalo tersesat bisa tanya warga sekitar. Jalan kaki ya, gengs, kalo mau ke sini naik bus. Pengetahuan ku yang minim ini nggak tau ada ojek atau enggak untuk masuk ke sana, tapi kayaknya sih enggak ada deh, hehe. 

Jaraknya lumayan bikin ngos-ngosan buat yang nggak biasa jalan kaki. Jalannya udah cakep, secakep pemandangan yang disuguhkan didalamnya. 

6. Alun-alun Lamongan

Ini dia salah satu kebanggaan Kabupaten Lamongan, tempat terbuka hijau yang memiliki bianglala sebagai ikonnya, yup, Alun-alun Lamongan yang terletak di pusat kota Lamongan. 

Selain bianglala, bangunan lain yang menjadi ikon area bersantai ini adalah monumen pesawat terbang TNI AU dan menara air peninggalan Belanda. Masjid Agung Lamongan juga berada persis di depan alun-alun. Tinggal nyebrang dikit aja. 

Mau kulineran? Bisa juga. Ada banyak penjual makanan di sekitar sini. Untuk mengunjungi tempat terbuka hijau ini, kalian turun di rambu Kantor Bupati jika dari arah Terminal Paciran. 

Dari arah Terminal Lamongan nih yang agak repot, karena bus dari arah tersebut nggak melewati lokasi ini. 

Jadi, dari Terminal Lamongan kalian turun di halte terdekat yang searah dengan rute dari Terminal Paciran, seperti shelter GOR 1 atau shelter SMPN 3 Lamongan. Nanti nyebrang aja ke shelter GOR 2 atau shelter SMPN 3 Lamongan 2, lanjut naik bus dan turun di rambu Kantor Bupati. Tapi, kalian harus bayar lagi, ya. Karena jika masih satu koridor nggak bisa pake tiket transit. 

Selain 6 tempat diatas, masih banyak wisata lain yang bisa kalian singgahi saat naik Transjatim koridor 7. Seperti Wisata Bumi Ganjaran, Lapangan Gajah Mada, Lamongan Sport Center atau GOR Lamongan, Plaza Lamongan, Stasiun Lamongan, serta berbagai pasar tradisional. 

Review Transjatim Koridor 7: Aman, Nyaman, Murah!

Selain itu, ada banyak sekali fasilitas pendidikan yang dilewati, tak terkecuali 4 perguruan tinggi di Lamongan. Yakni Universitas Islam Lamongan (UNISLA), Universitas Islam Darul Ulum Lamongan (UNISDA), Universitas Sunan Drajat (UNSUDA) dan Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI Tabah). 

Untuk mekanisme yang diberlakukan sama dengan bus koridor lain, ya! Bisa dicek di tulisan ku sebelumnya dengan judul "Pengalaman Pertama Naik Transjatim, Gimana Keseruannya?".

Rute Transjatim Koridor 7

Review Transjatim Koridor 7: Aman, Nyaman, Murah!

Rute berangkat dan pulang yang dilewati Transjatim koridor 7 ini berbeda. Rute Terminal Paciran - Terminal Lamongan lebih panjang daripada rute sebaliknya. 

Rute Terminal Lamongan - Terminal Paciran hanya memiliki 37 titik pemberhentian, sedangkan rute sebaliknya memiliki 48 titik pemberhentian. Gimana bedanya? Cekidot~

Daftar titik pemberhentian Terminal Lamongan - Terminal Paciran

Terminal Lamongan - Shelter GOR 1 - SMPN 3 Lamongan 1 - Rambu Made 1 - Rambu Kebet 1 - Shelter Balai Desa Baturono 1 - Shelter Masjid Mustajabah - Rambu Baturono 1 - Rambu SMPN 1 Sukodadi 1 - Rambu Menongo 1 - Shelter SDN Menongo 1 - Rambu UNISDA 1 - Shelter Terminal Sukodadi 1 - - Shelter Banjarmadu 1 - Shelter Masjid Al-Attaqwa - Rambu Pucangro - Rambu MA. Matholi’ul Anwar 1 - Shelter Kantor Desa Kendalkemlagi 1 - Shelter Masjid Hidayatul Muslimin 1 - Rambu Masjid Jami’ Al-Ikhlas - Rambu SMPN Karanggeneng 1 - Shelter Kantor Kec. Karanggeneng - Shelter Pasar Karanggeneng 1 - Shelter SDN 288 Gresik 1 - Rambu Pertigaan Takeran 1 - Shelter Banyubang 1 - Shelter Balai Desa Dagan 1 - Rambu Raya Dagan 1 - Rambu Wisata Pemandian Air Panas Brumbung/Wisata PJM 1 - Shelter Sunan Drajat - Shelter Universitas Sunan Drajat - Shelter Pasar Wage - Rambu Pasar Kranji 1 - Shelter Kampus Tabah 1 - Rambu Tunggul Ulung 1 - Shelter Tunggul 1 - Terminal Paciran (OD).

Daftar titik pemberhentian Terminal Paciran - Terminal Lamongan

Terminal Paciran (OD) - Rambu Tunggul 2 - Shelter Tunggul Ulung 2 - Shelter Kampus Tabah 2 - Shelter Pasar Kranji 2 - Shelter Banjarwati - Shelter Sunan Drajat - Shelter Wisata PJM 2 - Shelter Raya Dagan 2 - Rambu Balai Desa Dagan 2 - Shelter Banyubang 2 - Rambu Raya Takeran 2 - Rambu Pertigaan Takeran 2 - Rambu SDN 288 Gresik 2 - Shelter Pasar Karanggeneng 2 - Rambu Balai Desa Sumberwudi - Shelter Masjid Hidayatul Muslimin 2 - Rambu Klinik Mabarrot NU 2 - Shelter MA. Matholi'ul Anwar 2 - Shelter Pucangro 2 - Shelter SDN Banjarmadu 2 - Shelter Terminal Sukodadi 2 - Rambu UNISDA 2 - Rambu SDN Menongo 2 - Shelter SMPN 1 Sukodadi 2 - Rambu Baturono 2 - Shelter Masjid Mustajabah 2 - Shelter Balai Desa Baturono 2 - Rambu Kebet 2 - Rambu GSM - Rambu Made 2 - Rambu SMPN 3 Lamongan 2 - Rambu GOR 2 - Rambu Ruko Basra - Rambu Kantor Bupati - Rambu Elsesas - Rambu Sunan Drajat - Rambu Lapas - Rambu Sumargo - Rambu UNISLA - Rambu SMAN 1 Lamongan - Rambu SMAN 2 Lamongan - Shelter Plaza Lamongan - Terminal Lamongan.

Penutup

Yak, itulah yaa review Transjatim koridor 7 rute Terminal Paciran - Terminal Lamongan yang cukup memuaskan (banget), ehe. Semoga kedepannya semakin lebih baik lagi, nggak hanya koridor ini aja tapi koridor dan rute-rute lainnya. 

Next, kita coba rute mana lagi nih? Malang kali, ya, yang kemaren baru dibuka. Kapan-kapan aja deh, semoga disemogakan, aseeek

Referensi

  1. EastJava.com. Goa Maharani. Diakses dari https://www.eastjava.com/tourism/lamongan/ina/maharani-cave.html
  2. detikjatim. (2024). 10 Pantai di Lamongan, Ada Banyak Hidden Gem. Diakses dari https://www.detik.com/jatim/wisata/d-7215253/10-pantai-di-lamongan-ada-banyak-hidden-gem.
  3. detikjatim. (2025). Makna Nama Trans Jatim Sunan Drajat dan Rute Baru di Lamongan. Diakses dari https://www.detik.com/jatim/berita/d-8154784/makna-nama-trans-jatim-sunan-drajat-dan-rute-baru-di-lamongan.
  4. Wikipedia. Wisata Bahari Lamongan. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Wisata_Bahari_Lamongan.
  5. Laman Instagram resmi Transjatim di @officialtransjatim.
  6. Aplikasi Transjatim - AJAIB.


Lebih lamaTerbaru

6 komentar

Terimakasih telah berkunjung. Jika ada komentar yang berisi link hidup, mohon maaf komentar akan kami hapus. Berkomentarlah dengan bijak, ya!
  1. Enak ya naik transportasi umum bisa sampai destinasi wisata terdekat jadi ga repot bayar mahal juga. Travelling seru dan murah.

    BalasHapus
  2. Kalau naik transum Gini nyaman banget. Aku sama anak2 suka banget naik transum. Kadang muter doang naik transum, sekadar dari halte start sampai halte akhir. Pengen nunjukin sama anak2 aja. Sayangnya jadwal transum di tempatku sekitar 1 jam. Kadang lebih. Andai sudah banyak armada dan rutenya ramai, aku suka banget.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah transportasi umumnya semakin luas menjangkau daerah di Jatim. Aku sendiri juga belum pernah coba TransJatim ini. Dapat testimoni juga dari beberapa teman kalau nyaman, tapi jam tertentu antrinya panjang banget sih, secara bisnya juga bersih, tapi armadanya juga sudah ditambah sih
    yang terbaru ada lagi kan yang ke Batu, baru aja diresmikan minggu lalu

    BalasHapus
  4. Transjatim Koridor 7 jadi solusi keren buat yang mau jalan-jalan ke WBL atau Lamongan Kota. Reviewnya lengkap banget, jadi makin yakin buat coba. Ditunggu review Koridor lainnya, Mbak Filza!

    BalasHapus
  5. Selalu. Suka sama tranportasi umum. Yang pelayanan ramah gini.. Secara nggak bisa bawa kendaraan jadi transportasi umum andalan keluarga umma

    BalasHapus
  6. Andai sebagian besar mau pakai transportasi publik tentu kemacetan akan berkurang, asal fasilitas mendukung pasti orangpun memakai kendaraan pribadi untuk kepentingan yang sifatnya bukan aktivitas harian

    BalasHapus